Persediaan
(inventory), dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai
sumber
daya menganggur (idle resource). Sumber daya menganggur ini belum
digunakan
karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses
lebih
lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem
manufaktur,
kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi
Fungsi Persediaan
Fungsi
utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung
antar
proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi
lain
persediaan yaitu sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi
permintaan.
Lebih spesifik, persediaan dapat dikategorikan berdasarkan
fungsinya
sebagai berikut :
a.
Persediaan dalam Lot Size.
Persediaan
muncul karena ada persyaratan ekonomis untuk penyediaan (replishment) kembali. Penyediaan
dalam lot yang besar
atau
dengan kecepatan sedikit lebih cepat dari permintaan akan lebihekonomis. Faktor
penentu persyaratan ekonomis antara lain biaya setup, biaya persiapan produksi
atau pembelian dan biaya transport.
b.
Persediaan cadangan.
Pengendalian
persediaan timbul berkenaan dengan ketidakpastian. Peramalan permintaan konsumen
biasanya diserti kesalahan peramalan. Waktu siklus produksi (lead time) mungkin
lebih dalam dari yang diprediksi. Jumlah produksi yang ditolak (reject) hanya
bisa diprediksi dalam proses. Persediaan cadangan mengamankan kegagalan
mencapai permintaan konsumen atau memenuhi kebutuhan manufaktur tepat pada
waktunya.
c.
Persediaan antisipasi
Persediaan
dapat timbul mengantisipasi terjadinya penuruan persediaan (supply) dan kenaikan
permintaan (demand) atau kenaikan harga. Untuk menjaga kontinuitas pengiriman
produk ke
konsumen,
suatu perusahan dapat memelihara persediaan dalam rangka liburan tenaga kerja atau
antisipasi terjadinya pemogokan tenaga kerja.
d.
Persediaan pipeline
Sistem
persediaan dapat diibaratkan sebagai sekumpulan tempat (stock point) dengan
aliran diantara tempat persediaan tersebut. Pengendalian persediaan terdiri
dari pengendalian aliran persediaan dan jumlah persediaan akan terakumulasi
ditempat persediaan. Jika aliran melibatkan perubahan fisik produk, seperti
perlakuan panas atau perakitan beberapa komponen, persediaan dalam aliran
tersebut persediaan setengah jadi (work in process). Jika suatu produk tidak dapat
berubah secara fisik tetapi dipindahkan dari suatu tempat penyimpanan ke tempat
penyimpanan lain, persediaan disebut persediaan transportasi. Jumlah dari persediaan
setengah jadi dan persediaan transportasi disebut persediaan pipeline.
Persediaan pipeline. Persediaan pipeline merupakan total investasi perubahan
dan harus dikendalikan.
e.
Persediaan Lebih .
Yaitu
persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan atau kerusakan fisik
yang terjadi.
Tujuan
Persediaan
Divisi
yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian
persediaan yang berbeda :
1.
Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga menginginkan
persediaan dalam jumlah yang banyak.
2.
Produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order
produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk mengurangi
setup mesin). Disamping itu juga produk menginginkan persediaan bahan baku,
setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga proses produksi tidak terganggu
karena kekurangan bahan.
3.
Pembelian (purchasing), dalam rangka efisiensi, juga menginginkan persamaan produksi
yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang kecil dalam jumlah yang
banyak. Pembelian juga ingin ada persediaan sebagai pembatas kenaikan harga dan
kekurangan produk.
4.
Keuangan (finance) menginginkan minimisasi semua bentuk invenstasi persediaan
karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada perhitungan pengembalian
aset(return of asset) perusahaan.
5.
Personalia (personel and industrial relationship) menginginkan adanya
persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK tidak
perlu dilakukan.
6.
Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal untuk mengantisipasi
jika terjadi perubahan rekayasa /engineering.
Jobdesc Siklus Produksi dan Persediaan
1. Prosedur Pencatatan Barang Jadi
·
Pemasok
Menjual bahan baku yang dibutuhkan perusahaan
·
Pembelian
Barang Baku
Membuat surat pemesanan
barang dari data kebutuhan bahan baku yang dibuat oleh bagian gudang
·
Gudang
Untuk menyimpan bahan baku dan barang jadi
·
Produksi
Memproduksi bahan baku menjadi bahan jadi
·
Manajemen
Mengawasi
kinerja pegawai
2. Prosedur Pencatatan Harga Pokok
Produk Jadi yang Dijual
·
Bagian Produksi
Bagian produksi bertugas untuk membuat
perhitungan direct cost dan indirect cost yang muncul atas produksi barang
·
Manajemen
Melakukan pemeriksaan dan koreksi harga pokok produksi
·
Bagian Penjualan
Mencatat
harga pokok produksi dan menentukan harga jual
·
Akuntan
Menghitung laba/rugi kotordari
data harga pokok produksi dan harga jual
3. Prosedur pencatatan harga
pokok persediaan yang dibeli
·
Supplier
Membuat daftar harga barang yang
dipesan oleh bagian pembelian
·
Bagian gudang
Membuat
daftar kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi
·
Bagian Pembelian
Membuat surat pemesanan
barang dari data kebutuhan bahan baku yang dibuat oleh bagian gudang
·
Akuntan
Mencatat
data harga yang dibeli
4. Prosedur Permintaan dan
Pengeluaran Barang Gudang
·
Bagian
Produksi
Memproduksi bahan baku menjadi bahan jadi
·
Gudang
Untuk menyimpan bahan baku dan barang jadi
·
Manajer
Mengawasi kinerja bagian gudang
Berikut contoh flowchart Siklus Produksi dan Persediaan
No comments:
Post a Comment