Monday, April 30, 2012

Siklus Produksi dan Persediaan

Persediaan (inventory), dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai
sumber daya menganggur (idle resource). Sumber daya menganggur ini belum
digunakan karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses
lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem
manufaktur, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi
ataupun kegiatan konsumsi seperti pada sistem rumah tangga.

Fungsi Persediaan

Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung
antar proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi
lain persediaan yaitu sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi
permintaan. Lebih spesifik, persediaan dapat dikategorikan berdasarkan
fungsinya sebagai berikut :

a. Persediaan dalam Lot Size.
Persediaan muncul karena ada persyaratan ekonomis untuk penyediaan (replishment) kembali. Penyediaan dalam lot yang besar
atau dengan kecepatan sedikit lebih cepat dari permintaan akan lebihekonomis. Faktor penentu persyaratan ekonomis antara lain biaya setup, biaya persiapan produksi atau pembelian dan biaya transport.
b. Persediaan cadangan.
Pengendalian persediaan timbul berkenaan dengan ketidakpastian. Peramalan permintaan konsumen biasanya diserti kesalahan peramalan. Waktu siklus produksi (lead time) mungkin lebih dalam dari yang diprediksi. Jumlah produksi yang ditolak (reject) hanya bisa diprediksi dalam proses. Persediaan cadangan mengamankan kegagalan mencapai permintaan konsumen atau memenuhi kebutuhan manufaktur tepat pada waktunya.
c. Persediaan antisipasi
Persediaan dapat timbul mengantisipasi terjadinya penuruan persediaan (supply) dan kenaikan permintaan (demand) atau kenaikan harga. Untuk menjaga kontinuitas pengiriman produk ke
konsumen, suatu perusahan dapat memelihara persediaan dalam rangka liburan tenaga kerja atau antisipasi terjadinya pemogokan tenaga kerja.
d. Persediaan pipeline
Sistem persediaan dapat diibaratkan sebagai sekumpulan tempat (stock point) dengan aliran diantara tempat persediaan tersebut. Pengendalian persediaan terdiri dari pengendalian aliran persediaan dan jumlah persediaan akan terakumulasi ditempat persediaan. Jika aliran melibatkan perubahan fisik produk, seperti perlakuan panas atau perakitan beberapa komponen, persediaan dalam aliran tersebut persediaan setengah jadi (work in process). Jika suatu produk tidak dapat berubah secara fisik tetapi dipindahkan dari suatu tempat penyimpanan ke tempat penyimpanan lain, persediaan disebut persediaan transportasi. Jumlah dari persediaan setengah jadi dan persediaan transportasi disebut persediaan pipeline. Persediaan pipeline. Persediaan pipeline merupakan total investasi perubahan dan harus dikendalikan.
e. Persediaan Lebih .
Yaitu persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan atau kerusakan fisik yang terjadi.

Tujuan Persediaan

Divisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang berbeda :
1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak.
2. Produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk mengurangi setup mesin). Disamping itu juga produk menginginkan persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan.
3. Pembelian (purchasing), dalam rangka efisiensi, juga menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang kecil dalam jumlah yang banyak. Pembelian juga ingin ada persediaan sebagai pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.
4. Keuangan (finance) menginginkan minimisasi semua bentuk invenstasi persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada perhitungan pengembalian aset(return of asset) perusahaan.
5. Personalia (personel and industrial relationship) menginginkan adanya persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK tidak perlu dilakukan.
6. Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa /engineering.

Jobdesc Siklus Produksi dan Persediaan

1.       Prosedur Pencatatan Barang Jadi
·    Pemasok
Menjual bahan baku yang dibutuhkan perusahaan
·    Pembelian Barang Baku
Membuat surat pemesanan barang dari data kebutuhan bahan baku yang dibuat oleh bagian gudang
·    Gudang
Untuk menyimpan bahan baku dan barang jadi
·    Produksi
Memproduksi bahan baku menjadi bahan jadi
·    Manajemen
Mengawasi kinerja pegawai

2.       Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Dijual
·    Bagian Produksi
Bagian produksi bertugas untuk membuat perhitungan direct cost dan indirect cost yang muncul atas produksi barang
·    Manajemen
Melakukan pemeriksaan dan koreksi harga pokok produksi
·    Bagian Penjualan
Mencatat harga pokok produksi dan menentukan harga jual
·    Akuntan
Menghitung laba/rugi kotordari data harga pokok produksi dan harga jual

3.       Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli
·    Supplier
Membuat daftar harga barang yang dipesan oleh bagian pembelian
·    Bagian gudang
Membuat daftar kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi
·    Bagian Pembelian
Membuat surat pemesanan barang dari data kebutuhan bahan baku yang dibuat oleh bagian gudang    
·    Akuntan
Mencatat data harga yang dibeli

4.       Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
·    Bagian Produksi
Memproduksi bahan baku menjadi bahan jadi
·         Gudang
Untuk menyimpan bahan baku dan barang jadi
·    Manajer
Mengawasi kinerja bagian gudang

Berikut contoh flowchart Siklus Produksi dan Persediaan

No comments:

Post a Comment